Pages

Tuesday, July 16, 2013

MIMPI DI BAWAH POHON


Mimpi di Bawah Pohon
            Di dalam hiruk pikuknya kehidupan pasti semua orang memiliki masalah atau problem, tanpa terkecuali semua orang pasti mengalaminya mulai dari orang dewasa, anak kecil, dan remaja. Sebut saja namanya Asfikri, orang-orang disekelilingnya memanggilnya Fikri. Fikri adalah bocah laki-laki yang berusia 13 tahun, yang terlahir dengan kurang sempurna. Dia memiliki kekurangan yaitu keterbelakangan mental atau istilahnya austis.
 Tetapi selain memilki kekurangan dia juga memilki kelebihan yang belum orang lain punya, yaitu adalah semangat yang sangat tinggi dalam hidupnya. Fikri yang hidup dengan kekurangannya, dilahirkan didalam keluarga yang memiliki finansial menengah kebawah. Dia memilki keluarga yang penuh dengan masalah dan keluarga yang dikatakan sangat-sangat carut marut. Ayahnya yang seorang pengangguran sering mabuk-mabukan dan  mencopet, ibunya yang seorang buruh cuci dan pencari barang-barang bekas atau rongsokan ditempat pembuangan sampah. Fikri juga memilki seorang kakak laki-laki yang entah di mana keberadaannya, sudah hampir 3 tahun lebih pergi meninggalkan rumah dan belum pulang-pulang. Kabar terakhir ada seorang pencopet yang dihajar masa sampai tewas, ciri-ciri pencopet itu mirip dengan kakak fikri. Tetapi wajahnya sudah hancur akibat pukulan dan hantaman benda-benda tumpul, sehingga susah untuk dikenali bahkan tidak ada identitas yang ditemukan.
            Suatu hari Fikri sedang berlari-lari sendirian sambil mengejar seekor ayam milik tetangganya. Sambil tertawa gembira ia terus mengejar ayam tetangganya itu. Kemanapun ayam itu kabur Fikri akan selalu mengejar, bahkan saat ayam iu masuk ke arah hutan Fikri masih terus mengejar. Hingga sampai Fikri kehilangan jejak sang ayam karena rimbunnya pepohonan. Dan saat melihat sekelilingnya Fikri merasa kebingungan , karena ia tidak mengenal tempat ia berdiri.
            Akhirnya ia pun mencoba untuk kembali ke jalan saat dia datang tadi. Tetapi Fikri menjadi tambah bingung karena ia tidak tahu jalan mana yang ia lewati saat datang tadi. Lalu Fikripun berjalan kesana-kemari sambil menangis. Hingga ia pun sampai di pinggir telaga yang indah sekali. Tangisannya berhenti seketika menjadi rasa takjub yang muncul pada raut wajahnnya. Ia merasa sangat senang sekali, ia melompat lompat dengan kegirangan. Setelah beberapa lama, dia pun terdiam dan mulai merasa bingung, ia merasa kenapa dia melompat-lompat. Lalu akhirnya dia menghampiri pohon besar yang berada di pinggir telaga. Fikri akhirnya duduk dan bersandar di bawah pohon, selang beberapa detik dia mulai tertidur. Di dalam tidurnya semua petualangannya baru dimulai.
            Di dalam mimpinya Fikri bermimpi sesuatu yang sangat luar biasa. Sesuatu yang tidak mungkin ia bayangkan, sesuatu yang menurutnya hal yang mustahil. Tiba-tiba Fikri berada di dalam sebuah acara kuis di televisi. Yaitu acara cerdas cermat SMP tingkat Nasional. Fikri menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut. Dia berperan sebagai perwakilan dari SMP tempat ia berasal. Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan Indonesia. Acara ini sepertinya hampir mencapai puncaknya karena dari 3 peserta yang ada dalam kuis tersebut point yang didapatkan Fikri paling sedikit yaitu 5 point, 2 peserta yang lain mendapatkan masing-masing 20 dan 25 point. Tetapi Fikri mulai tersenyum karena dia merasakan menjadi orang normal bahkan merasa memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata. Fikri sebenarnya tahu kalau dia ada di alam mimpinya, tetapi dia akan mencoba menikmati dan menjalani mimpi yang sedang dia alami.
            Pembawa acara akan memberikan soal yang terakhir yang bernilai 25 point kalau berhasil menjawab. Kesempatan terakhir bagi Fikri untuk mendapatkan hadiah utama yaitu uang senilai 1.000.000.000 rupiah. Dalam pertanyaan terakhir ini, yang akan dibacakan pembawa acara memilki perbedaan dengan soal-soal sebelumnya. Karena dalam pertanyaan terakhir ini ketiga peserta masing-masing harus menjawab menurut pendapat mereka sendiri-sendiri. Soal yang terakhir ini cukup sulit untuk dijawab oleh orang-orang biasa. Soal ini harus dijawab dengan pemikiran yang logika dan dengan pengalaman yang didapatkan peserta sendiri. Inilah pertanyaan yang dibacakan oleh pembawa acara “Kalau kalian menjadi orang yang memiliki kekurangan yaitu keterbelakangan mental, apa yang kalian lakukan untuk membahagiakan orang tua kalian?”.
            Semua peserta tercengang dan terdiam mendengar pertanyaan terakhir, karena pertanyaan yang seperti itu tidak pernah terlintas sedikitpun dari benak semua para peserta. Tetapi berbeda dengan peserta yang lainnya, Fikri tersenyum kecil dan dengan raut wajah bisa menjawab dan sebenarnya dia tahu jawaban yang sesuai dengan soal tersebut. Pembawa acara memberikan kesempatan kepada peserta pertama. Peserta pertama ini dengan wajah yang cukup polos tetapi memilki sifat yang sedikit sombong, dia tertawa dan menjawab dengan mudah soal yang terakhir. “Dengan berbakti dan menuruti perintah orang tua”, kata peserta pertama. Penonton di studio tempat acara cerdas cermat memberikan tepuk tangan yang cukup banyak.
            Selanjutnya tiba giliran peserta kedua, dia yang memakai kacamata seperti anak yang sangat pandai. Karena perolehan point yang dia dapatkan paling tinggi dari peserta lain yaitu 25 point. Dia memiliki kesempatan memenangkan cerdas cermat walaupun dia gagal menjawab apabila Fikri dan peserta pertama juga gagal menjawabnya dengan tepat. Tidak terlalu berbeda jauh dengan jawaban peserta pertama, peserta kedua menjawab,”berusaha dengan keras untuk wujudkan cita-cita dan patuh terhadap orang tua”. Dengan karakter seperti orang yang pandai, jawabannya cukup masuk akal dan penonton di studio memberikan tepuk tangan yang meriah.
            Tiba saatnya kesempapatan Fikri untuk mejawab pertanyaan pembawa acara. Suara di studio yang semula cukup gaduh menjadi sangat sunyi dengan seketika hanya untuk medengar dan ingin mengetahui jawaban dari seorang Fikri. Dengan menganbil nafas pendek Fikri menjawab dengan panjang dan tidak lebar, “yang harus aku lakukan adalah apa yang seharusnya aku lakukan, yaitu aku sebagai seorang anak harus berusaha membahagiakan orang tua saya, selalu menuruti apa yang orang tua saya perintahkan. Kekurangan yang aku miliki bukam sebuah halangan ataupun hambatan, aku berusaha untuk melupakan kekuranganku demi untuk orang tuaku. Aku rela berkorban demi kebahagiaan orang tuaku. Terimakasih”. Sentak semua penonton di studio tidak terkecuali Presiden dan Mentri berdiri dan bertepuk tangan bersorak, sebagian dari penonton wanita meneteskan air matanya karena merasa terharu oleh jawaban dari Fikri tersebut.
            Kegaduhan terus berlanjut menyambut pengumuman kepada siapakah hadiah senilai 1.000.000.000 rupiah akan di berikan. Pembawa acara meminta penonton untuk menghentikan kegaduhan dan diam sebentar untuk mendengar keputusan nilai total. Dibacakan mulai dari peserta pertama, peserta pertama mendapatkan jumlah point 20, karena jawaban yang terakhir kurang tepat. Peserta yang kedua mendapatkan total point 25 point, karena sama seperti peserta pertama jawaban pertanyaan terakhir juga kurang tepat. Kemudian peserta yang ketiga yaitu Fikri mendapatkan total point 30 point, karena dia menjawab pertanyaan yang terakhir dengan cukup tepat. Dan otomatis yang keluar menjadi juara cerdas cermat tingkat Nasional ini adalah Fikri. Fikri sangat bahagia sekali nisa mendapatkan juara 1 dalam acara yang begitu besarnya ini.
            Dan tiba waktunya Fikri untuk serah terima hadiah yaitu uang tunai senilai 1.000.000.000 rupiah. Penyerahan uang tersebut akan diserahkan oleh Presiden RI, Fikri pun naik panggung dan bersalaman kepada Presiden dan menerima koper yang terdapat hadiah uang senilai 1.000.000.000 rupiah. Setelah Fikri mendapatakannya dia membawa koper tersebut dan akan dibuka. Setelah dibuka isinya hanya ada selembar kertas yang terdapat tulisan “Maaf ini hanya mimpi, mohon untuk bangun dari tidur Anda”. Akhirnya Fikri terbangun dari tidurnya, dan dia baru sadar kalau dia tadi mengalami mimpi yang sangat hebat. Sebuah pengalaman dalam dunia nyata yang sulit sekali dia dapatkan. Walaupun semua itu hanya mimpi Fikri cukup senang dengan mimpi indahnya tersebut.
            Lalu tiba-tiba Fikri melihat ayam kampung yang sebelumnya ia kejar tadi. Fikri yakin kalau mengejar ayam tersebut tadi akan bisa keluar dari hutan. Kemudian Fikri mengejar lagi ayam kampung tersebut, dikejar dan terus dikejar ayamnya. Tebakan Fikri benar, akhirnya dia sampai pada perkampungan tempat ia tinggal lagi. Betapa panjang pengalaman dan petualang Fikri hari itu, hari yang dimana tidak akan ia lupakan dan akan menjadi semangatnya kedepan, karena orang cacat pun juga bisa. Fikri akan berusaha walaupun dengan kekurangannya tidak akan menjadi peghalangannya.  

By: Ilham Irfan Fauzi (Hamtox)














Nama                    : Ilham Irfan Fauzi
Alamat                  : Desa Sobontor RT06/RW03, Kec. Karas, Kab.Magetan kode pos  (63395)
No HP                   : 085706762403
e-mail                   : ilham_irfan22@yahoo.co.id
no.Rek                  : 6356-01-002281-53-0

           

No comments:

Post a Comment