Pages

Friday, February 13, 2015

KEBUTUHAN ATAS PENDIDIKAN ETIKA

KEBUTUHAN ATAS PENDIDIKAN ETIKA

HAKIKAT ETIKA BISNIS
·           Etis adalah apa yang perasaan saya katakan benar.
·           Etis adalah apa yang sesuai dengan kepercayaan religius saya
·           Etis adalah apa yang sesuai menurut peraturan hukum

Menurut Kamus: Istilah Etika memiliki beragam makna yang berbeda, yaitu:
·           Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok.
·           Etika adalah Kajian Moralitas. (Meskipun etika berkaitan dengan moralitas namun etika bukanmoralitas. Etika adalah penelaahan-baik aktivitas maupun hasil telaah itu sendiri, sedangkan moralitas adalah subyek)

Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Standar moral tidak dapat dikontraskan dengan standar yang kita yakini tentang hal bukan moral. Contoh standar nonmoral standar etika yang kita gunakan untuk menilai sikap baik atau buruk, standar hukum yang digungakan untuk menilai yang benar dan salah secara hukum. Sebenarnya, ketika kita membuat penilaian tentang tentang cara yang salah atau yang benar dalam mengerjakan sesuatu, atau penilaian tentang hal-hal yang baik atau yang buruk, penilaian kita didasarkan standar yang berbeda.
Hakikat Standar Moral:
1.      Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar menguntungkan manusia
2.      Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas
3.      Melampaui kepentingan diri. Yakni jikaseseorang mempuyai kewajiban moral untuk melakukan sesuatu, makaia diharapkan melakukannya bahkan jika hal tersebut bertentangan dengan nilai nonmoral lainnya atau kepentingan diri.
4.      Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak
5.      Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan maludan dengan kosa kata moral tertentu.


Etika
Secara umum Etika diartikan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika adalah standar moral yang bertujuan untuk melihat sejauh apakah standar moral yang diberikan (atau penilaian moral yang berdasarkan standar itu) lebih atau kurang benar. Etika merupakan penelaahan standar moral proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentuka apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkret.
Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut standar yang telah kita pertimbangkan dan kita putuskan secara cermat adalah standar yang benar untuk kita terima dan terapkan pada pilihan pilihan yang mengisi hidup kita.

Etika Bisnis
Etika Bisnis secara khusus diartikan studi yang dikhususkan atau yang berkonsentrasi pada standar  moral,sebagaimana ditetapkan di dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis. Institusi paling berpengaruh dalam masyarakan sekarang ini adalah institusi ekonomi. Institusi ini didesain untuk mencapai tujuan : (a) produksi barang dan jasa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat, dan (b) distribusi barang dan jasa ke beragam anggota masyarakat.
Perusahaan bisnis merupakan institusi ekonomi yang utama yang digunkan orang dalam masyarakat modern untuk melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Perusahaan bisnis paling signifikan adalah koperasi : organisasi yang diberi hak dan kekuasaaan legal yang kusus.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan pada orang-orang yang ada dalam organisasi. 3 jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis:
1.      Sistemik: sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial dimana bisnis beroperasi.
2.      Korporasi: kebijakan perusahaan, praktek, dan struktur organisasi
3.      Individu: moralitas keputusan, tindakan dan karakter individu dalam perusahaan.

Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis
Berdasarkan teori relativisme etis, diuraikan bahwa : Masyarakat yang hidup ditempat yang berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda pula. Tidak ada cara yang rasional untuk menentukan apakah suatu tindakan secara moral benar atau salah, kecuali apakah orang dari masyarakat percaya apakah tindakan itu benar atau salah.
Teknologi dan Etika Bisnis
            Teknologi terdiri atas metode, proses, dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi lingkungan mereka.
Dampak revolusioner dari suatu teknologi
1.       Revolusi agrikultur, pola yang mengandalkan hasil perburuan menjadi petani.
2.       Abad 18 revolusi industri, memperkenalkan mesin elektromekanikal dampaknya titik awal terjadi pencemaran lingkungan.
3.       Abad 20 teknologi informasi bukan hanya perkembangan computer yang samgat kuat dan ketat namun juga perkembangan internet, komunikasi nirkabel, digitalisasi, dan banyak teknologi yang baru dan kreatif dampaknya memudahkan orang untuk mengakses data bahkan data yang privasi sekalipun.

PERKEMBANGAN MORAL DAN PENALARAN MORAL
Perkembangan Moral
Tiga Tingkatan Perkembangan Moral menurut Lawrence Kohlberg :
Level Satu: Tahap Prakonvensional
            Dapat merespon peraturan dan ekspektasi social dan dapat menerapkan label-label baik, buruk, benar dan salah.
1.        Orientasi hukuman dan ketaatan
Konsekuensi sebuah tindakan spenuhnya dientukan oleh kebaikan atau keburukan tindakan itu.
2.        Orientasi instrumen dan relativitas
Tidakan yang benar adalah yang dapat berfungsi sebagai instrument untuk memuaskan kebutuhan.
Level Dua: Tahap Konvensional
            Pada level perkembangan ini tidak hanya berdamai dengan harapan tetapi menunjukkan loyalitas terhadap kelmpok dan norma-normanya.
3.        Orientasi kesesuaian interpersonal
4.        Orientasi hukum dan keteraturan
Level Tiga : Tahap Postkonvensional,Otonom atau Berprinsip
            Pada tahp ini justru melihat situasi dari sudut pandang yang secara adil mempertimbangkan kepentingan setiap orang.
5.        Orientasi Kontrak Sosial
Menjadi sadar dan mempunyai beragam pandangan dan pendapat personal yang personal dan menekankan cara yang adil.
6.        Orientasi prinsip etis universal.
Tindakan yang benar didefinisaikan dalam pengertian prinsip moral yang diplih karena komprehensivitas, universalitas, dan konsistensinya.

Penalaran Moral
Penalaran moral selalu melibatkan 2 komponen mendasar : (1) pemahaman tentang yang dituntut, dilarang, dinilai atau disalahkan oleh standar moral yang masuk akal, (2) bukti atau informasi yang menunjukkan bahwa orang, kebijakan, institusi atau perilaku tertentu mempunyai cirri-ciri standar moral yang menuntut melarang, menilai dan menyalahkan. Penalaran moral merupakan proses penalaran tentang perilaku, institusi, atau kebijakandisesuaikan dengan standar  moral yang ada apakah sesuai atau melanggar moral. 


Menganalisis Penalaran Moral
Kriteria untuk mengevaluasi Kelayakan Penalaran Moral :
1.    Penalaran harus logis
2.    Bukti factual yang dikutip untuk mendukung penilaian harus akurat, relevan dan lengkap.
3.    Standar moral yang melibatkan penalaran moral seseorang harus konsisten.
Tuntutan knsistensi merupakan dasar metode yang penting yang menunjukkan bahwa standar moral tertentu harus dimodifikasi atau ditolak.

ARGUMEN YANG MENDUKUNG DAN YANG MENENTANG ETIKA BISNIS
3 Keberatan atas Penerapan Etika ke dalam Bisnis
1.       Keberatan atas standar etis yang harus diterapkan dalam organisasi bisnis.
2.       Manajer yang loyal sebaiknya melayani pemilik perusahaan dengan cara apaun tanpa harus perduli apakah sesuaietika/tidak.
3.       Dalam bisnis yang dikatakan etis adalah sepanjang tidak melanggar hukum, walau dikatakan melanggar norma.


Kasus Etika dalam Bisnis
            Cara persuasive berpendapat bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis adalah dengan menunjukkan bahwa pertimbangan etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dengan pencarian keuntunagan. Namun dengan menunjukkan perusahaan-perusahaan individual dimana etika hidup berdampingan dengan pencarian keuntungan tidak sepenuhnya melibatkan bahwa etika konsisten dengan pencarian keuntungan.
            Ada banyak kesulitan dalam upaya mempelajari perusahaan yang etis lebih menguntungkan daripada perusahaan yang tidak etis. Ada banyak cara yang berbeda mendefinisikan etis, banyak cara mengukur keuntungan, banyak cara berbeda untuk memutuskan tindakan siapayang dianggap tindakan perusahaan dan banyak dimensi berbeda yang dapat diperbandingkan dalam perusahaan.

TANGGUNG JAWAB DAN KESALAHAN MORAL
            Seseorang secara moral bertanggung jawab secara moral terhadap tindakannya dan efek-efek merugikan yang telah diketahui yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan secara bebas atau yang gagal dilakukan atau dicegah dan yang secara moral karena orang itu dengan sengaja atau secara  bebas gagal melaksanakan atau mencegahnya. Dua kondisi yang sepenuhnya menghilangkan tanggung jawab moral seseorang karena menyebabkan kerugian : (1) ketidaktahuan (2) ketidakmampuan. Keduanya disebut kondisi yang memaafkan karena sepenuhnya memaafkan orang dari tanggung jawab terhadap sesuatu.
Penting untuk memahami secara tepat ketika ketidaktahuan dan ketidakmampuan menghilangkan tanggung jawab seseorang. Ketidaktahuan dan ketidakmampuan tidak selalu memaafkan seseorang. Salah satu pengecualian : ketika seseorang mungkin secara sengaja tapi membiarkan dirinya tidak mau mengetahui persoalan tertentu, seseorang degan lalai gagal mengambil langkah yang memadai untuk mengetahui permasalahan yang sangat penting.

Ketidaktahuan tentang fakta biasanya menghilangkan tanggung jawab moral secara menyeluruh karena alasan sederhana bahwa seseorang tidak dapat diwajibkan melakukan sesuatu yang tidak dapt dia control : Kewajiban moral memerlukan kebebasan. 

1 comment: